Ketua PBSB UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Melepas 10 Wisudawan dari Prodi ILHA dan IAT

Rabu, 7 Agustus 2019, setelah pelaksanaan wisuda sarjana di gedung Multipurpose diadakan pelepasan wisudawan bagi mahasiswa alumni PBSB. Setidaknya hadir dalam kesempatan tersebut para wisudawan dan kedua orang tua mereka masing-masing. Selain itu, hadir dalam kegiatan itu adalah kaprodi IAT Dr. KH. Abdul Mustaqim, M.Ag. dan Dr. H. Muhammad Alfatih Suryadilaga, M.Ag., Ketua Prodi Ilmu Hadis sekaligus ketua PBSB UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta serta mahasiswa aktif PBSB dari semua angkatan. Dengan demikian, pelepasan aluni PBSB ini juga menjadi ajang tasyakuran atas keberhasilan mereka.
Tasyakuran dan pelepasan wisudawan PBSB ini merupakan tradisi yang dilakukan dalam setiap selesai wisuda. Hal ini dilakukan oleh 10 orang mahasiswa yang ikut wisuda dan telah diyudisium sebelumnya. Kesepuluh orang tersebut semuanya lulus dengan predikat pujian dan salah satu di antara mereka ada yang mendapatkan nilai terbaik dan tercepat yaiitu Zahita Paridati dengan IPK 3,89 dan dalam waktu 3 tahun 7 bulan dan 12 hari. Bahkan di antara mereka ada seorang yang telah mendapatkan beasiswa S2 bidang Hadis ke Turki. Dia itu adalah Nanda Ahmad Basuki dari Prodi Ilmu Hadis yang berkesemptan memperoleh besiswa tersebut dan akan berangkat bulan September 2019. Dengan demikian, mahasiswa PBSB dan lulusannya telah mencapai derajat yang tertinggi di UIN Sunan Kalijaga dan di universitas lainnya karena beragam prestasi termasuk di dalamnya adalah menerima beasiswa.
Ketua PBSB UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta daalm kesempatan tersebut mengucapkan selamat aats kesuksesan wisudawan dalam meraih nilai ujian dan prestasi akademik lainnya selama di perkuliahan dan di pesantren. Kesuksesan tersebut harus disyukuri dan dikembangkan dengan baik termasuk dalam melaksanakan pengabdian di masyarakat yang merupakan bagian kepedulian dan kewajiban atas santri PBSB. Walaupun demikian, lanjut Dr. Muhammad Alfatih Suryadilaga, S.Ag. M.A.g. agar memanfaatkan grand desain pemerintah dalam meningkatkan kualitas santri di Indonesia Emas 25 tahun mendatang. Kesempatan tersebut sudah dibuka lebar lewat LPDP oleh pemerintah. Oleh karenanya agar dimanfaatkan dengan baik untuk menuju keseuksesan yang paripurna. Dengan demikian, melalui PBSB ini santri akan mampu meraih impiannya dengan melanjutkan studi ke jenjag S2 dan S3 di dalam dna di luar negeri melalui skema pendanaan LPDP. (MAS).