Amelia, Penggerak Emansipasi Wanita di Ranah Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis

Amelia, Penggerak Emansipasi Wanita di Ranah Program Studi Ilmu Hadis

Saat ini, peran wanita sangat banyak dibutuhkan di berbagai kalangan. Dengan adanya emansipasi wanita, semua wanita bisa turut andil dalam melaksanakan kegiatan sosial. Pada sebuah kesempatan, kami mewawancarai ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis yang merupakan salah seorang penggerak tokoh emansipasi wanita di ranah program studi Ilmu Hadis, Amelia Monica Rizi yang akrab disapa Amel.

Amel mengungkapkan bahwa pentingnya berperan aktif di masyarakat sekarang harus ikut campur tangan pemikiran dan pendapat wanita apalagi di zaman sekarang peran wanita sering dimiringkan, padahal semua sama harus setara antara perempuan maupun laki-laki. Dalam berorganisasipun juga sangat dibutuhkan peran ide-ide perempuan baik untuk masyarakat maupun untuk seluruh perempuan lainnya karena perempuan bukan lagi seseorang yang harus bekerja di rumah saja, karena dia juga bisa terjun di sosial untuk menambah wawasan, aktualisasi diri maupun ekonomi. Hal ini juga dilakukan agar lebih berkembang maupun maju lagi untuk dirinya dan sosial.

Pantaskah seorang pemimpin berasal dari perempuan? "Sangat Pantas" ungkapnya secara lugas. Pemimpin yang kita ketahui dapat mengambil keputusan yang berani dan bijaksana. Bukan berarti pemimpin wajib hanya Laki-laki saja,karena selagi perempuan merasa ia mampu memimpin dan tidak sedikitpun ingin merendahkan laki-laki perempuan sangat pantas menjadi pemimpin, karena di zaman sekarang, ketika ada pembakuan peran gender, ketika ada ketidakadilan dalam gender inilah yang membuat sebelah pihak atau perempuan tidak bisa mengembangkan skill-nya mengembangkan potensi dirinya, padahal mereka layak dan pantas dalam memimpin, karena pemimpin itu bukan hanya sekedar berapa banyak masa yang dipimpin, melainkan seberapa berhasil dia mulai memimpin dirinya sendiri.

Emasipasi adalah pembebasan dari perbudakan atau persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti persamaan hak kaum wanita dengan kaum pria. Selanjutnya emansipasi wanita memiliki arti proses pelepasan diri para wanita dari kedudukan sosial ekonomi yang rendah atau dari pengekangan hukum yang membatasi kemungkinan untuk berkembang dan untuk maju. 

Salah satu wujud sederhana dari emansipasi yaitu saat dimana wanita tidak menggantungkan hidupnya kepada siapapun dan belajar lebih mandiri dan merdeka,  Sedangkan di dalam lingkup sehari-hari, emansipasi dapat dilakukan dimulai dari hal-hal yang paling kecil, misalnya dengan menjadi agen perubahan dalam komunitas kecil oseperti di dalam beberapa lingkaran pertemanan atau di dalam rumah maupun organisasi kampus, diruang kelas, maupun diluar kelas, Peran agen perubahan untuk mempengaruhi orang untuk melakukan hal-hal yang baik jauh lebih menantang daripada melakukan kegiatan besar yang kurang diminati.  Karena bentuk kecil partisipasi wanita untuk agen perubahan yang lebih baik di zaman sekarang itu juga termasuk dalam emansipasi wanita dalam lingkungan kampus. Emansipasi wanita di kampus yang mulai diterapkan dari hal sederhana yaitu, dengan cara peduli terhadap sesama, bantu memberi pendapat maupun solusi di sosial sekitarnya.

Wanita yang mampu menginspirasi teman sebayanya adalah wanita yang memberikan contoh kehidupan positif disetiap hari wanita harus mandiri, harus merdeka bebas atas dirinya sendiri dan mampu menjadi wanita yang terlibat dalam hal kesetaraan gender.

Amel berpesan, "Yuk teman-teman semua kita mulai perubahan dari diri kita sendiri menjadi yang lebih baik, Yang lebih melawan ke arah yang positif dimana kita tidak lagi di marginalisasi kan, tidak ada lagi penyimpangan terhadap relasi kuasa, kita mulai menjadi pribadi yang selalu ingin menjadi yang lebih baik lebih baik lagi, tetap kembangkan potensimu tetap menjadi perempuan yang bangkit mandiri dan merdeka dan mempunyai kebebasan atas dirinya sendiri. Mulai lakukan hal-hal positif ke orang sebelahmu." ungkapnya di akhir wawancara.

 

wawancara : 26/04/2022