Prodi Ilmu Hadis Adakan Workshop Living al-Qur’an dan Hadis bagi Staf Pengajar se-Indonesia

Selama tiga hari, sejak tanggal 8-11 Juli 2019 Prodi Ilmu hadis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan workshop living al-Qur’an dan hadis di Hotel Galuh Prambanan Yogyakarta. Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama yang baik Antara Prodi Ilmu Hadis (ILHA), Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT), Asosiasi Ilmu Hadis Indonesia (ASILHA), dan Asosisi Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (AIAT) yang organisir oleh LSQH UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setidaknya kegiatan ini selain diikuti oleh dosen-dosen Prodi Ilmu Hadis, Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir juga dihadiri oleh dosen-dosen PTKI se-Indonesia. Mereka ini antara lain dari UIN Alauddin Makassar, UIN Bandung, UIN Palembang, IAIN Tulung Agung, dan IAIN Purwokerto. Mereka ini mengikuti workshop ini dengan terlebih dahulu mengirim abstrak dan rencana penelitian yang akan dibahas dan diselesaiakan dalam kesempatan ini. Dengan demikian, kegiatan ini merupakan ikhtiar untuk menjadikan sebuah penelitian living al-Qur’an dan hadis sampai selesai.

Living al-Qur’an dan Hadis sebagai disiplin keilmuan dikembangkan oleh akademisi Yogyakarta. Hal tersebut sebagaimana dalam sejarah asal-usulnya yang dimulai dengan workshop serupa yang berjudul Kajian al-Qur’an dan Hadis dalam Perspektif Sosial Budaya. Seiring dengan perkembangannya kajian ini tidak hanya milik dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melainkan sudah menjadi persoalan dalam penelitian di lingkungan Nasional. Demikian sebagaimana dikatakan oleh Dr. H. Muhammad Alfatih Suryadilaga, S.Ag. M.Ag. dalam memberikan smabutan pemnbukaan kegiatan ini mewakili Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam yang berhalangan hadir. Hal tersebut juga didukung masuknya keilmuan baru ini dalam kurikulum yang menjadikan kajian ini menjadi bagian yang dikaji dan dikembangkan secara nasional. Dengan demikian, living Qur’an dan hadis merupakan bagian dari pengembangan keilmuan kekinian atas kajian al-Qur’an dan Hadis.

Kegiatan di atas menghadirkan beragam ahli di bidangnya. Setidaknya hadir dalam kesempatan ini ahli antropologi dan sosiologi terkemuka di Indonesia. Mereka itu adalah Prof. Dr. Hedy Sri Ahimsa, Antropolog UGM yang menjelaskan pendekatan etnografi dalam studi al-Qur’an dan Hadis, dan Prof Irwan Abdullah Sosiolog UGM yang menjadi bagian terpenting klinik penulisan ilmiah. Selain pakar keilmuan sosial budaya tersebut, workshop ini juga menghadirkan pakar studi Islam yaitu Dr. Ahmad Rafiq yang menjelaskan perspektif living qur’an dan hadis , dan Dr. Nur Ichwan, MA yang menjelaskan Pendekatan Studi Agama (Religious Studies) bagi Studi al-Qur’an dan Hadis terutama dalam hermeneutic yang kedua narasumber tersebut berasal dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan demikian, kajian ini akan mengkaitkan Antara keilmuan Islam dan sosial budaya yang menjadi basis dari perkembangan kajian dalam living al-Qur’an dan hadis. (MAS)