10 Mahasiswa PBSB untuk Prodi Ilmu Hadis Diumumkan

11.269 santri dari berbagai pesantren se-Indonesia mendaftar untuk ikut seleksi PBSB tahun 2019. Hal tersebut berasal dari 1.375 pesantren yang tersebar di Indonesia. Dari jumlah tersebut kemudian diseleksi dengan kriteria tertentu yaitu prestasi, raport, piagam juara MQK atau tahfidhz dan kondisi ekonomi keluarga. Sehingga menghasilkan 4.160 orng yang dapat mengikuti tes selanjutnya. Terbatasnya peserta test ini terkait infrastruktur masing-masing kanwil agama di setiap propinsi dan pendanaan di dalamnya. Dengan demikian, secara keseluruhan peserta pendaftar diseleksi sesuai dengan kapasitas dan kualitasnya sehingga mereka yang tes lanjutan adalah mereka yang memilki rekam jejak yang sangat bagus.

Setelah seleksi secara serantak pad 18 Juni 2019, peserta seleksi PBSB patut berlega hati karena hasil seleksi sudah diumumkan. Pengumuman tersebut verdasarkan SK nomor R-8/DJ.I/Dt.I.IV./HM.01/07/2019 tertanggal 1 Juli 2019. Dari seluruh peserta yang test di atas yang dianggap lulus hanya 170 orang. Jumlah tersebut tersebar ke 18 PT mitra yaitu antara lain UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di Prodi Ilmu Hadis (ILHA) dan IAT di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Kuota prodi Ilmu Hadis sendiri hanya 10 orang yang mendaftar lebih dari 879 orang baik pilihn satu maupun ke dua. Dengan demikian, hasil seleksi mahasiswa PBSB di Prodi Ilmu Hadis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta adalah sangat ketat dengan 1:879.

Beragam pesantren di Indonesia memasuki wilayah akademik Prodi Ilmu Hadis. Hal tersebut setidaknya mereka itu berasal dari Aceh, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI. Yogyakara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Adapun kesepuluh nama yang diterima tersebut antara lain Septiana Melala Gayo dari NAD, Mohammad Azharin Nurul Khoiri Jateng, Alifah Nurul Fitria Adini DIY, Trevana Wigianiska Jatim, Rofiqoh Yuliantika Jati, Tini Kalsel, Amelia Nurul Fauziyah Jatim, Nahla Thalia Hasanah Ahmad Mulachele Sulteng, Ibrahim Yuriansyah Jateng dan Muhammad Hisyam dari Jateng. Kesemuanya harus sudah konfirmasi ke kanwil masing-masing propoinsi sebelum tanggal 12 Juni 2019 untuk validasi data. Jika terdapat data palsu, maka penerimaan PBSB dinyatakan batal dan bagi mereka yang melebih tanggal 12 Juni 2019 tidak melakukan validasi juga dinyatakan mengundurkan diri.

Untuk itulah, Ketua PBSB UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. H. Muhammad Alfatih Suryadilaga, S.Ag. M.Ag. yang juga Kaprodi Ilmu Hadis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengharapkan agar peserta yang lulus dapat memanfaatkan PBSB ini. Mereka yang diterima di UIN Sunan Kalijaga merupakan orang terbaik dan masih banyak yang membutuhkan beasiswa ini. Jika di antara peserta PBSB yang dinyatakan lulus maka telah menyi-nyiakan kesempatan yang sangat baik dan langka ini. Beasiswa PBSB ini adalah beasiswa afirmatif yang kaya akan beragam keilmuan secara akademik yakni di PT dan sekaligus Pesantren serta pengalaman keorganisasian yaitu lewat CSS MORA. Alumni PBSB juga dapat melanjutkan studi S2 dan S3 di dalam dan luar negeri lewat LPDP. Dengan demikian, melalui PBSB inilah masa depan saudara akan menjadi baik seiring dengan grand desain kemajuan generasi muda Indonesia di tahun 2045. (MAS)