UIN Yogyakarta Berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi PBSB Kemenag dengan Mitra PT di Jakarta

Selama dua hari sejak tanggal 26 sampai 27 Maret 2019 PD Pontren Kemenag RI selaku koordinator beasiswa PBSB Kemenag mengadakan rapat koordinasi dengan mitra Perguruan Tinggi. Hal ini setidaknya dilakukan dengan 14 PT seperti tahun sebelumnya ditambah dengan empat Ma'had Aly. Sehingga mitra PBSB tahun 2019 ini adalah 17 lebaga tersebar di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIN) maupun Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Ma'had Aly. Dengan demikian, pengelola mitra yang ada untuk PBSB tahun 2019 meningkat.

Peningkatan tersebut juga didukung oleh penambahan mitra PT Luar Negeri yaitu al-Azhar Kairo Mesir. Hal ini setidaknya jumlah rencana mahasiswa yang akan diterima sebanyak 30 orang. Dengan demikian, penambahan ini akan memberikan akses yang luas bagi santri untuk belajar di negeri Fir'aun tersebut. Ikut sertanya Ma'had Aly dalam mitra PBSB merupakan sesuatu yang dapat dipahami dengan baik. Hal ini dikarenakan tahun 2018 PBSB telah menerima lulusan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) dan Santri Mu'adalah. Pemikiran seserhananya adalah mereka yang lulus lewat pendidikan diniyah atau keagamaan harus juga di antaranya yang melanjutkan tetap tafaqquh fi al-din yakni melalui Ma'had Aly di pesantren yang ada. Dengan demikian, nalar atas pembukaan pelebaran sayap mitra PBSB adalah sangat baik.

Penambahan tersebut di atas terutama dilakukah kepada Ma'had Aly sebanyak empat lembaga yakni di Jombang, Situbondo, Cirebon dan Makassar. Keempat lembaga tersebut merupakan PT di pesantren dengan kualitas yang bagus. Dengan demikian, alumni pesantren yang tidak terserap di PTKIN maupun PTN mitra bisa begabung ke PT model pesantren tersebut. Penambahan mitra PBSB di atas tidak sebanding dengan kuota penerimaan beasiswa 2019. Hal ini dikarenakan turunnya prosentase anggaran PBSB ini. Namun demikian, Prof. Kamaruddin Amin selaku Direktur Jenderal Pendidikan Islam di Kemenag RI yang membawahi PD Pontren telah berkomitmen untuk mengembalikan kuota pada tahun sebelumnya. Apalagi setelah di sahkannya RUU Pendidikan Pesantren ungkapan lebih lanjut dari alumnus doktor dari Jerman. Dengan demikian, PBSB akan tetap dipertahan pada tahun-tahuh berikutnya dan meningkatkan kualitasnya sesuai regulasi yang ada di negara.

Tahun 2019 ini PBSB menerima 200 penerima beasiswa dari santri berprestasi se-Indonesia. 30 di antara jumlah tersebut adalah di PT al-Azhar Kairo. Sedangkan sisanya 170 penerima beasiswa dibagi ke PT mitra seperti UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Universitas Diponegoro Semarang. Dengan demikian, banyaknya jumlah santri yang diterima di mitra disesuaikan dengan pembagian oleh PD Pontren. Untuk PBSB UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2019 menerima 20. Kuota tersebut menurun 50% dari tahun sebelumnya sebanyak 40 orang. Dari 20 mahasiswa yang diterima adalah untuk Prodi Ilmu al-Qur'an dan Hadis serta Prodi Ilmu Hadis (ILHA) masing-masing 10 mahasiswa. Dengan demikian, dua prodi tersebut merupakan bagian dari Jurusan Tafsir Hadis (TH) di Fak. Ushuluddin.

Kedua prodi yang menerima mahasiswa PBSB d i atas adalah prodi terbaik di UIN Sunan Kalijaga dan bahkan se-Indonesia. Prodi IAT satu-satunya prodi IAT di Indonesia yang tersertifikasi AUN-QA dan Prodi Ilha adalah satu-satunya prodi Ilmu hadis di Indonesia yang terakreditasi A. Hal tersebut dikemukakan oleh Dr. KH. Abdul Mustaqim di acara rapat koordinasi pengelolaan PBSB. Dengan demikian, prodi yang menerima PBSB di UIN tertua di Indosesia adalah prodi terbaik dan mampu bersaing global. Pendaftaran PBSB tahun 2019 dilaksanakan bulan April 2019. Hal tersebut dilaksanakan selama sebulan penuh yakni dari tanggal 1 sampai 31 April. Pendaftaran PBSB ini semuanya dilakukan secara online. Silahkan mendaftar melalui link berikut https://ditpdpontren.kemenag.go.id/pendaftaranpbsb. Selamat mendaftar dan sukses selalu pesantren. (MAS)