Alumni Pesantren Al-Hikmah 2 Brebes Wisudawan Terbaik Prodi Ilmu Hadis

14 Juli 2020, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijagva Yogyakarta adakan yudisium kelulusan untuk wisuda perode ke empat tahun 2019/2020. Rapat tersebut dihadiri oleh anggota RKF baik wakil dekan maupun kaprodi dan sekprodi baik di tingkat sarjana maupun magister. Mereka yang hadir Dr. H. Fahruddin Faiz, M.Ag selaku wakil dekan akademik, Dr. Ahmad Baidowi, M.Si. selaku wakil dekan bidang administrasi umum, Dr. H. Muhammad Alfatih Suryadilaga, S.Ag. M.Ag. kaprodi Ilmu Hadis dan sekprodi Dr. Saifuddin Zuhri, MA. dan kaprodi AFI beserta sekprodinya, kaprodi SAA dan sekprodinya, Kaprodi SA dan sekprodinya, Kaprodi S2 AF, IAT dan SA serta sekprodi AF magister.
Jumlah wisudawan sebanyak 52 orang. Hal tersebut disampaikan Pak Faiz dalam menjelaskan peserta yudisium. Lima di antaranya dari prodi Ilmu Hadis. Dari kelima lulusan tersebut rata-rata lulus selama 3 tahun 7 bulan. Di antara mereka dengan IPK 3,89 dan menduduki rangking ke dua dengan IPK sama namun berbeda waktu kelulusannya. Lebih lanjut kaprodi Ilmu hadis menjelaskan capaian kelulusan yang sangat bagus di mana 80 % adalah lulus dengan pujian dan hanya seorang atau 20 % yang lulus dengan sangat memuaskan. Harapan besar, untuk lulusan Ilmu hadis akan mampu bersaing dengan akademisi lainnya di dunia nyata di masyarakat luas.
Berikut ini profil dan sosok wisudawan terbaik prodi ilmu hadis atas nama Mohamad Abdul Hanif. Adalah seorang santri alumni Pondok Pesantren al-Hikmah 2 Brebes, Sebuah pesantren terbesar se-Jawa Tengah yang pengasuhya KH. Masruri Mughni dan dilanjutkan Puteranya Gus Sholah. Dari proses nyantrinya di Al-Hikmah 2 tersebut, Hanif banyak mendapatkan ilmu yang sangat berguna sebagai bekal melanjutkan studi di prodi Ilmu Hadis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di antara bekal yang sangat terasa kegunaannya adalah kemampuan memahami kita-kitab turats klasik. Dengan kemampuan yang didapatnya dari ponpes Al-Hikmah 2 tersebut, Hanif mengaku banyak terbantu ketika harus menghadapi literatur hadis dan ilmu hadis yang berbahasa Arab.
Tradisi nyantri juga dilanjutkan ketika kuliah di Yogyakarta. Selama menjalani masa studi S1 di Prodi Ilmu Hadis UIN Sunan Kalijaga juga ia melanjutkan nyantri di pondok pesantren yang diasuh oleh kaprodi Ilmu al-Quran dan Tafsir yaitu beliau Prof. Dr. KH. Abdul Mustaqim, M.Ag.
Sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (MA), Hanif terbiasa menimba ilmu sambil menjalani hidup dengan prihatin karena keadaan yang memang menuntutnya. Dengan keadaan yang demikian, sejak mulai berkuliah di Jogja, ia sering mencoba mencari tambahan uang saku dengan berbekal kemampuan seadanya, salah satu contohnya adalah dengan ikut menjadi tenaga pengajar di salah satu taman pendidikan al-Quran (TPA) di daerah Umbulharjo yang saya jalani bahkan sampai sebelum lulus. Selain itu ia juga pernah berkesempatan mengajar di Madrasah Aliyah Ali Maksum Krapyak sebagai guru pengganti dan ia juga terkadang menggarap penerjemahan kitab, salah satu kitab yang selesai ia terjemahkan adalah kitab Qawaid al-'Aqaid karya Imam al-Ghazali
Pada saat memasuki semester skripsi, ia mulai disibukkan dengan beberapa pekerjaan sehingga terkadang skripsi saya terbengkalai dan lambat proses pengerjaannya. Kesibukkan tersebut memaksanya untuk menerima keadaan bahwa skripsinha akan lebih lama selesai dibandingkan kebanyakan teman satu angkatan. Terkadang hal tersebut membuatnya merasa down sekaligus minder namun ia yakin semua itu hanyalah masalah waktu.
Di saat kesibukan pekerjaannya semakin berkurang dan akhirnya selesai, ia mulai intensif mengerjakan skripsi. Dengan motivasi dan bimbingan dari beliau Achmad Dahlan Lc. MA. Ia menyusun skripsi dengan jumlah halaman yang terbilang cukup banyak dan di luar dugaannya.
Setelah melalui proses panjang akhirnya skripsinya diujikan pada tanggal 28 April 2020 dan alhamduillah memperoleh hasil nilai yang memuaskan.
Nilai yang memuaskan tersebut sedikit banyak dapat mengobati rasa minder yang dirasakannya tatkala melihat teman-teman yang lain telah menyelesaikan skripsi dan dinyatakan lulus lebih dahulu, perasaannya semakin terobati lagi ketika mendengar kabar bahwa ia dinobatkan sebagai wisudawan tercepat terbaik se-prodi Ilmu Hadis, walaupun sebenarnya selesainya skripsi dan ditambah dengan nilai yang memuaskan tersebut sudah lebih dari cukup untuk menjadi pelipur lara baginya. Dengan kata lain penghargaan yang ia terima ini ia anggap sebagai sebuah bonus karena sejatinya target utamanya hanyalah selesai tepat waktu dengan nilai yang memuaskan.
Selepas tuntas menyelesaikan administrasi dan penyerahan berkas-berkas yang menjadi syarat yudisium dan wisuda, hanif langsung sowan ke pengasuh pondok pesantren al-Hikmah 2 dengan niat untuk memulai masa pengabdian sebagaimana seharusnya. Walaupun wisuda (daring) periode agustus ini belum dilaksanakan namun ia tetap ingin segera memulai mengabdi dengan pertimbangan bahwa bulan Juli ini adalah awal tahun ajaran baru sehingga lebih mudah untuk dipertimbangkan dalam penempatan guru serta mata pelajaran yang diampu.
Kehidupan dari wisudawan terbaik prodi ilmu hadis di atas merupakan usaha yang berkelanjutan. Sebenarnya, kualitas pribadi yang ditempa pesantren mampu berkompetisi di dunia kampus. Bahkan, sosok alumni pesantren menjadi wusudawan terbaik. Selamat untuk Mas Hanif atas prestasinya. (MAH/MAS)