Nanda Ahmad Basuki Juara Pertama Menulis Esai di UNU Yogyakarta

Nanda Ahmad Basuki menerima hadiah dari Rektor UNU Yogyakarta, Prof. Purwo Santoso, Ph.D
UNU Yogyakarta menyelenggarakan lomba essay dengan “Peran Generasi Muda Aswaja Menghadapi Revolusi Industri 4.0”. Kegiatan ini dilaksanakan oleh pengurus UKM Penelitian dan LPM Nusa pada bulan Februari 2019 kemarin. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membumikan literasi di kampus UNU Yogyakarta di khususnya bagi kalangan generasi muda.
Adapun pengumuman pemenang kegiatan di atas adalah pada hari Minggu tanggal 10 Maret 2019 bersamaan dengan hari jadi (harlah) UNU yang ke-2. Dalam kesempatan tersebut diumumkan pemenang juara lomba tersebut. Sebagai juara pertama adalah Nanda Ahmad Basuki. Dia adalah mahasiswa Prodi Ilmu Hadis (Ilha) Fak. Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta semester delapan angkatan 2015. Dalam kesempatan tersebut, Nanda mengangkat judul esai, MenghadapiNomophobia dengan Program Wajib Mondok” Penyerahan pengargaan pemenang diberikan langsung oleh Prof. Purwo Santoso, Ph.D.
Dalam essai ini pembahasan menitikberatkan tentang kegalauan Nanda pada penggunaan gadget yang semakin tidak terkendali di kalangan millineal. Gadget memang memberikan dampak positif untuk memudahkan komunikasi dan kebutuhan harian. Namun, gadget juga memberikan banyak dampak negatif, seperti apatisme, individualsme dan bahkan lebih mementingkan interaksi dengan gadget daripada sosial. Hal ini kemudian melahirkan penyakit baru, yaitu nomophobia (no mobile phone pobia), ketakutan berlebihan jika tidak bersama gadget. Artinya generasi millineal terlalu bergantung pada gadget, bahkan meletakan gadget sebagai kebutuhan primer. Hal ini dikarenakan tidak ada manajemen waktu penggunaan gadget, sehingga generasi millineal terlalu disibukkan dengan gadgetnya daripada menggunakan waktu produktifnya untuk hal yang bermanfaat.
Oleh karena itu Nanda memberikan tawaran solusi dengan mencanangkan program wajib mondok. Sebagaimana pernah dilakukan oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga beberapa waktu lalu untuk mahasiswanya. Program wajib mondok diharapkan dapat mengurangi penyakit nomophobia dengan manajemen alokasi waktu yang tepat. (NAB)